Lewis Coser Memandang Teori Konflik di Masyarakat

 


Lewis Coser Memandang Teori  Konflik di Masyarakat

Nama : Teguh Bashori

NIM   : 20107020002

Mata Kuliah : Teori Sosiologi Modern A


 

 

Lewis A. Coser merupakan tokoh sosiologi  lahir di kota Berlin,Jerman  tahun 1913.  mendapat gelar Ph.D dari Universitas Columbia pada tahun 1968.

 Pendapat Coser bahwa seorang  sosiolog harus memberikan perhatian yang kuat pada konflik sebab sebagai bagian masyarakat, konflik sangat penting dan mendesak untuk dijelaskan.

Istilah konflik sosial pada umumnya mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan antar pribadi melalui konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan internasional.

Lewis Coser mengemukakan bahwa tidak  ada teori konflik sosial yang mampu merangkum seluruh fenomena dalam konflik sosial yang terjadi.

Dalam  jurnal IAIN Kediri ,dijelaskan bahwa konflik merupakan sesuatu yang mengikat. konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status sosial.Pandangan Coser tidak lepas dari tidak lepas dari kritiknya atas sosiologi Amerika.

Coser menyatakan bahwa konflik sosial seringkali diabaikan oleh para sosiolog, karena mayoritas cenderung menekankan konflik pada sisi negatif yang telah meremehkan tatanan, stabilitas,dan persatuan atau dengan kata lain menggambarkan keadaan yang terpecah-belah. Coser ingin memperbaikinya dengan menekankan konflik pada sisi positif yakni bagaimana konflik itu dapat memberi sumbangan terhadap ketahanan dan adaptasi kelompok

Teori Konflik dalam kehidupan masyarakat

Setelah membaca mengenai apa itu teori konflik menurut lewis coser . Dapat kita pahami bahwa konflik pasti ada dalam setiap kelompok, mulai dari kelompok kecil sampai kelompok besar, adanya konflik tentu menjadi suatu tantangan bagi masyarakat bernegara. Kita lihat implementasi dari teori ini. Pada teori konflik realistik, konflik realistik sering kita temui di masyarakat bernegara karena teori ini merupakan suatu wujud keresahan suatu masyarakat. Contohnya demo tentang perpanjangan ppkm yang terus saja dilakukan tanpa memberikan solusi yang memicu kemarahan dari masyarakat khususnya pada mahasiswa yang mengakibatkan adanya demo, nah demo merupakan suatu keresahan yang sangat relevan dengan adanya teori konflik realistik, kemudian dalam perspektif teori konflik non realistik, sebenarnya konflik ini sangat banyak kita jumpai dalam lingkup kecil contohnya di diri kita sendiri, karena konflik ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah pribadi dan meredakan ketegangan contohnya ketika teman kita diancam oleh seseorang kita bisa menjadi mediator bagi konflik yang sedang dialami teman .

 

Coser menganggap teori konflik  sebagai pendekatan yang dapat menjelaskan seluruh realitas sosial.

 

Coser berpendapat “sosiologi konflik harus mencari nilai-nilai serta kepentingan-kepentingan yang telah tertata. Sumbangsih  Coser kepada orientasi fungsionalisme ialah deskripsi mengenai bagaimana struktur-struktur sosial itu dapat merupakan produk konflik dan bagaimana mereka dipertahankan oleh konflik.

 

Sumber

“Membaca pemikiran lewis a coser dalam teori konflik”e-journal iain kediri, 2017

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Teori Pilihan Rasional James Samuel Coleman

konflik sosial pandangan Ralf Dahrendorf