konflik sosial pandangan Ralf Dahrendorf
Teguh Bashori(20107020002)
Teori Sosiologi Moderen A
Dosen Pengampu : B.J Sujibto ,M.A.
Konflik Sosial membentuk konstuksi sosial menurut Ralf Dahrendorf
Tokoh lainnyaTalcot Parsons .Dahrendorf mengulas tentang teori Parsons tentang utopia teori ini menimbang antara teori sebagai jawaban atas jawaban dari pertanyaan.
Dahrendorf sebagai seorang tokoh yang mengemukakan bahwa masyarakat memiliki dua wajah (Konflik dan Konsensus).Teori konsensus menguji nilai integrasi dalam masyarakat dan teori konflik menguji konflik di masyarakat.Beliau menyatakan berdasar fungsionalis ,sistem sosial disatukan karena adanya kerjasama atau kesepakatan bersama.Namun jika mengacu pada teori konflik masyarakat bersatu karena dipaksa.Posisi dalam masyarakat mewakili bahwa kekuasaan dalam otoritas terhadap posisi lainnya
Dalam konflik bisa terjadi pertentangan diantara mereka yang mengikuti setiap struktur kekuasaan dan tunduk pada struktur tersebut.Dalam buku Class Conflict in Industrial Society konflik terbentuk adanya perubahan sosial menuntut untuk menyesuaikan diri dengan struktur sosial masyarakat.Perlu adanya sistem struktur yang jelas dengan kesesuaian diri dengan fungsi dan peran sesuai dengan kemampuannya.Seseorang dapat menjadi anggota dalam salah satu kekuasaan atau sebaliknya .Teori ini perlu menggunakan seluruh masyarakat agar dapat mengendalikan secara baik.
.Fakta kehidupan sosial mengarahkan Ralf Dahrendrof bahwa perbedaan distribusi menjadi faktor yang menentukan sistematis konflik sosial.
Dahrendorf membagi tiga tipe kelompok.Pertama kelompok semu memiliki kepentingan peran.Kedua kelompok kepentingan sebagai agen dari konflik.Ketiga adalah kelompok konflik terlihat dari konflik kelompok.Dahrendrof membagi tiga yaitu kelompok semu,kelompok kepentingan dan kelompok konflik irulah dasar bagi penjelasan konflik sosial.
Dahrendorf menilai masyarakat setelah kapitalis modern sebagai masyarakat majemuk sebagai suatu asosiasi yang terkoodinasi .Dahrendorf memiliki pandangan mengenai kekuasaan .Ia mengatakan fungsionalisme struktural adanaya penjelasan bahwa sistem dalam kehidupan memiliki unsur yang bercirikan perkembangan dengan cara tertentu dan perubahan sosial bisa dijabarkan.Dalam usaha Dahrendorf menjelaskan tentang konflik pindah dari struktur peran ,tetapi keduanya tidak terpisahkan secara jelas sebagai suatu fenomena yang berbeda.Semua tergantung pada yang lain tanpa menjelaskan yang lainnya.
Jika dilihat dalam fenomena keseharian teori konflik terjadi dalam lingkungan tempat tinggal saya .Saat memasuki akhir dari musim panen raya di dusun akan mengadakan bersih desa .Dalam hal ini melibatkan keseluruhan struktur masyarakat di dusun diantaranya kepala dusun ,Rukun Warga,Rukun Tangga dan Karang Taruna .Dalam menentukan acara dari pagi sampai malam itu saat akan dimulainya acara bersih dusun pihak pemuda mengininkan adanya acara tambahan selain membersihkan sumber air ,kirab budaya dan potong tumpeng kelompok pemuda mengininkan adanya acara dangdutan .namun tokoh masyarakat menolaknya karena acara bersih dusun beersifat sakral akhirnya sebagai struktur tertinggi di dusun kepala padukuhan menggelar musyawarah untuk menegahinya ,akhirnya disepakati dalam acara bersih dusun ini malamnya diadakan doa bersama ,dan acara dangdutan ditiadakan,kedepannya agar tidak ada perbedaan pandangan perlunya pemahaman agar tidal terjadi konflik.
Komentar
Posting Komentar